Click here for Myspace Layouts
Powered by Blogger.

Wednesday, August 10, 2022

Catatan Hati Seorang Emak PART 2 - Gendong M-Shape

Catatan Hati Seorang Emak

PART 2 - Gendong M-Shape 

Anting si bungsu hilang, awalnya ganjalan di belakangnya hilang ku simpan anting sebelahnya ku simpan di dalam pelastik, lalu tak lama kemudian di susul oleh anting sebelahnya ganjelannya hilang ku simpan lagi sebelahnya. Tapi akhirnya hilang sebelah. Ada rasa bersalah. Karena melepasnya.
Tapi anehnya selepas anting itu tiada tiap ku bawa si bungsu keluar tak ada yang julid padanya terutama saat ku gendong dia dengan teknik M-Shape.
Sebelumnya emak kena semprot orang-orang gegara anaknya masih bayi tapi gendong kakinya di lebarkan,
"Eta... tos di jegangkeun... Karunya..."
Dan bla...bla...
"Gpp Bu justru bagusnya kaya gini"
Sembari nelen ludah nahan diri buat ngejelasin teknik M-Shape.
Tapi sekarang ga ada yang komen lagi .. ah mungkin daku yang terlalu over thinking... Semoga segera ketemu ataupun dapat ganti yang lebih baiknya..
Gendong M-Shape banyak manfaatnya bund ...
Mulai dari menjaga postur tubuh anak, anak terhindar dari gumoh, juga ibu ga pegel tangan dan pundak karena harus nopang kepala dengan lengan, jadinya tangan kanan dan kiri free buat melakukan apa pun apa lagi buat aku ibu 3 anak kalo jalan diboyong semuanya harus pegang semuanya.
Ziya aku gendong pake kain jarik dan ringsling cuddleme seperti yang nampak pada foto di bawah
Barang yang aku pengen sejak lama. 
Kelebihannya yang aku rasain karena bahannya dari polyprophylene... Awet ga akan karatan dan kalo apik ga akan patah, selain itu ga bikin nyeri di dada, sebelumnya sempet coba ringsling Stainles, waktu ngeganjel di dada rasanya sakit. 
Review lebih lengkapnya lagi boleh cek dan order di sini ya bunda :

https://shope.ee/99m8PhbKcL

Jangan julid ya cuma ngiklan 😌😂😂😂

Semoga Allah mudahkan rezeki ketiga anak ku
Aamiin...
Yang samaan gendong anaknya pakai M-Shape sini ngumpul...
Pernah samaan kena semprit orang kah 😂😂😂

Read more...

Saturday, August 6, 2022

Homeschooling Menyenangkan Bagi Anak

Homeschooling Menyenangkan Bagi Anak

Kegiatan belajar dari rumah atau Homeschooling kini banyak digandrungi oleh sebagian masyarakat di dunia, berdasarkan data dari majalah The Economist edisi 27 Februari 2021 jumlah peminat homeschooling meningkat di Inggris hingga mencapai 40 persen pada Oktober 2020.
Di Indonesia sendiri tercatat ada 11.000 anak usia sekolah yang melakukan homeschooling, alasan kebanyakan dari mereka yang memilih belajar dari rumah karena tidak sedikit anak yang memiliki bakat khusus dan merasa tidak cocok dengan kegiatan pembelajaran di sekolah formal.
Selain faktor diatas dimasa pandemi covid-19 kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke rumah melalui pembelajaran daring, dan tidak sedikit orang tua memilih untuk memilih pembelajaran dari rumah untuk mengurangi resiko anak terpapar covid-19.
Adapun pemahaman orang tua memandang bahwa kegiatan belajar dari rumah atau homeschooling ini lebih relevan dengan kondisi dan perkembangan anak, dengan mengkritisi metode pembelajaran sekolah formal yang selalu berganti – ganti sistem pendidikannya.
Kelebihan dari homeschooling ini orang tua dapat memantau perkembangan dan memenuhi potensi anak. Mereka dapat berekplorasi  dengan lingkungan dan belajar untuk mengenal apa yang dilihat serta mengasah kemampuan sesuai dengan usianya.
 Waktu yang dibutuhkan bagi anak untuk melakukan homeschooling pun fleksibel, disesuaikan dengan keinginan orang tua dan anak atau berdasarkan jadwal yang disusun secara mandiri. Dibandingkan dengan sekolah formal, waktu yang dibutuhakan untuk homeschooling lebih singkat.
Selain itu juga memberi Quality time antara orang tua dengan anak, membangun hubungan yang erat dengan anak karena seabagian waktu lebih banyak dari rumah sehingga orang tua dapat memantau perkembangan anak, dan anak pun mampu fokus dalam belajar.
Akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan pula, bahwa homeschooling juga memiliki kekurangan yakni harga yang relatif mahal hal ini dapat disiasati sesuai dengan kebutuhan anak dan budget yang dimiliki, hal ini tidak menjadi halangan utama bagi pendidikan anak.
Kurangnya sosialisasi dan daya saing anak karena tempat mereka belajar adalah rumah antara orang tua dan anak, namun hal ini tergantung bagaimana peran orang tua dalam mengarahkan anak agar berinteraksi dengan masyarakat, semisal memiliki teman bermain atau terlibat di komunitas.
Memilih untuk memutuskan homeschooling tentu sepaket dengan beragam perencanaan kegiatan belajar. Dalam aktivitasnya anak dapat diasah kemampuannya secara motorik dan kognitif, kemampuan bahasa, kemampuan eksak, melakukan eksperimen tertentu.
Karena kegiatan belajar dalam homeschooling tidak monoton dan kaku, orang tua dapat melakukan beragam cara untuk mengenalkan anak pada banyak hal. Semisal dengan melakukan game, menonton bersama, mengunjungi tempat tertentu, membaca buku cerita dan bercerita, 
Di rumah orang tua juga dapat mengajarkan kemampuan dasar kepada anak seperti bagaimana cara memasak, menjahit pakaian, membereskan rumah, berkebun, membersihkan lantai, mencuci, dan pekerjaan lainnya yang mungkin dapat membantu anak kelak setelah dewasa.
Anak juga dapat dibekali skill dalam berwirausaha, bagaimana bersikap tanggung jawab dan berperan sesuai fitrahnya, membentuk karakter baik pada anak yang dicontohkan sedari awal oleh orang tua sebagai rule model yang harus memberi contoh yang baik bagi anak dalam bertindak.
Terlepas dari berbagai pandangan pro dan kontra, kebutuhan pendidikan anak adalah prioritas utama dalam sebuah keluarga. Karena dari pendidikan tersebu adalah awal pembentukan dan kematangan berfikir anak serta menentukan masa depan mereka kelak.



https://ruangnegeri.com/dampak-covid-19-terhadap-pendidikan-indonesia/
https://www.beritasatu.com/archive/245201/ada-11000-anak-memilih-homeschooling
https://berkeluarga.id/2020/10/23/kelebihan-dan-kekurangan-homeschooling-yang-harus-orangtua-ketahui/

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP