Click here for Myspace Layouts
Powered by Blogger.

Thursday, July 1, 2021

Tentang rariba disekitar kita #abc#

*بسم اللّه الرحمن الرحيم*


*" MIRIS | mikul riba segitunya, part. 11 "*


Dari _part 01_ sampai _part 10_ bisa jadi pelaku riba yang diangkat dalam tulisan sy ini ga ada yang ikut dalam grup ini, _"tetapi kenapa diangkat untuk di share dalam grup ini ? Toh yang melakukan mereka bukan kita.."_

Dari _Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,

إِذَا ظَهَرَ الزِّناَ وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ

_*“Apabila telah merajalela praktek perzinaan dan riba di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.”*_ (HR. Al-Hakim. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Imam Adz-Dzahabi mengatakan, hadits ini shahih. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi sebagaimana disebut dalam Shahih At-Targhib wa Tarhib, no. 1859)

Salah satu makna dari _merajalela_ atau sering disebut juga _semarak_ kalo dalam kamus besar bahasa indonesia artinya _menjadi-jadi._  Riba yang _merajalela_ bisa diartikan sebagai _sebuah kondisi dimana secara umum praktek transaksi ribawi yang semakin menjadi-jadi semakin banyak modelnya semakin banyak pelakunya._

_"... penduduk negeri.."_ bisa dimaknai sebagai semua orang yang mendiami sebuah negeri atau daerah, jadi _bukan hanya orang yang melakukan praktek ribawi._

_"...menghalalkan diri mereka untuk untuk diadzab oleh Allah"_ bisa dianalogikan seperti _"menantang"_ atau _"mempersilahkan"_ untuk diazab Allah. Sangat dalam tentunya makna _"menghalalkan"_ dalam sabda Rasulullah tersebut, _azab didunia_ yang berkorelasi dengan _azab diakhirat_ dimana pelaku riba kelak akan diancam "perang" oleh Allah dan RosulNYA.

Sangat tidak tepat tentunya ketika ada prinsip _"cuekisme"_ alias _yang penting gue kagak"_ alias _"ga peduli dengan riba yang dilakukan orang lain karena merasa/mentang-mentang dirinya sudah tidak meriba."_ Karena "azab" yang datang atau diturunkan Allah tidak memilih hanya akan menimpa pelaku ribanya semata tetapi seluruh  orang yang mendiami daerah tersebut berpotensi ikut merasakan azab Allah, entah dia meriba atau tidak....

Jadi..
_"Riba yang merajalela adalah tanggung jawab kita bersama untuk ikut  peduli"_ terlepas kita masih meriba atau kita masih berproses untuk lepas dari riba atau kita sudah hijrah dari riba. Peduli terhadap peribaan sebagi _aktualisasi ketaqwaan_ kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Ada banyak ragam cara sebagai perwujudan kepedulian kita, selain kita sendiri yang harus istiqomah dijalur hijrah riba maka kita juga bisa  berihtiar mengedukasi lingkungan kita misal _dengan nyetatus antiriba, share artikel ttg antiriba, mengajak orang lain ikut komunitas hijrah riba, nempel stiker antiriba di kendaraan, memakai kaos bertemakan antiriba dan lain sebagainya._

 Tugas kita hanya _berdoa dan menyampaikan semata_ karena tetap yang namanya hidayah mutlak kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala, jadi kita harus siap dengan apapun yang terimbas karena kita berani _mengajak_ hijrah dari riba. Kalo kita _teriak_ "hayoo tinggalkan minuman keras", "hayoo tinggalkan perjudian", "hayoo jauhi narkoba" dll maka yang mendengar _teriakan_ kita pasti akan mendukung karena semua paham _minuman keras, judi dan narkoba_ haram hukumnya jadi wajib ditinggalkan.

Cuma kalo teriak _"hayoo tinggalkan riba"_ maka bisa jadi reaksi yang muncul bukan dukungan tetapi  akan berbalik bertanya _"solusinya apa"_ atau _"bahkan jadi menjauhi  kita karena sudah bikin ga nyaman" atau "kita ditegur karena ini grup umum bukan tempat dakwah riba" dan sebagainya....._. Meskipun mereka pada tahu riba juga haram seperti halnya minuman keras, judi ataupun narkoba..

Riba merupakan salah satu dari tujuh dosa *BESAR* yang *MEMBINASAKAN,* jadi tiada alasan lagi untuk _bermesraan_ dengan riba....

Semoga Allah Merahmati dan Melindungi kita semua

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP