Click here for Myspace Layouts
Powered by Blogger.

Sunday, July 4, 2021

jalan Rejeki ada dimana? "_ #abc#

*بسم اللّه الرحمن الرحيم*


Ada sebuah warung makan yang mana lokasinya berdempetan dengan bak penampungan sampah, jadi aroma sampah pasti tercium saat pengunjung warung sedang makan. Secara _teori kuliner_  sudah tentu kondisi tersebut tidak memenuhi syarat PMWMYBB ( _pedoman membuat warung makan yang baik dan benar_). Tetapi Masyaa Allah ternyata  warung tersebut ramai pengunjungnya...

Tidak terlalu jauh dari tempat itu ada warung kuliner lain yang kalo mo ke warungnya harus melewati rel kereta api aktif tanpa palang. Meski ada tukang parkir yang mbantu mantau kereta tetapi tetep ja _serem._ Tetapi qodarullah warung tersebut juga ramai pengunjungnya...

Maju rada jauh lagi dan belok 2x dari tempat ini ada 2 pelaku usaha offline dengan komoditas  sama yang berjualan ditempat berdekatan. Yang pertama tokonya di pinggir jalan dengan dilengkapi spanduk yang besar, sedangkan yang kedua tokonya masuk kedalam gang sempit melewati toko yang pertama tadi dengan spanduk identitas kecil alakadarnya. Tetapi qodarullah justru toko kedua yg didalam gang yang jualannya lebih ramai bahkan sering antri pembelinya.

Muter lagi dari daerah ini dan belok 2x kearah luar kota ada lagi yang jualan _online_ dengan 7 orang penjahit saat itu. _Team Admin_ dipegang ownernya sendiri. Yang unique dari beliau ini salah satunya dia jarang megang _handphone_ meskipun di jam-jam _prime time_ untuk jualan. Megang handphone untuk jualan & bertransaksi semaunya dia ja _mood_ nya kapan. Kata beliau dan sudah beliau buktikan _"kalo dah rejeki mah moal kamana"_. Emang bener sih karena klo sy _chat_ beliau seringnya _slow respon._ Cuma, Alhamdulillah jualan onlinenya ramai dan terkadang malah kekurangan stock saking tingginya permintaan..

Dan tentunya masih ada banyak _"cerita jualan"_ yang lain dengan segala warna serta kondisinya. Dan belum tentu kalo orang lain _copas_ atau _meniru_ cara jualan contoh diatas akan mendapatkan hasil yang sama karena masing-masing orang punya jatah rejeki masing-masing sesuai kadar dariNYA.

Dari _Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda:

*أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ*

_*“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah,* dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, *karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah,* dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. *Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan sahih oleh Syaikh Al Albani)."*_

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengulang 2x kalimat _"...dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki...",_ sebuah penekanan untuk kita semua agar tidak _terperosok_ kedalam cara mencari rejeki yang tidak baik (haram). Jalan rejeki yang "baik" misalnya permodalan atau sistem usahanya bebas riba, tidak dzolim, tidak mengandung unsur suap, tidak menipu, tidak merugikan orang lain, jauh dari unsur gharar _dan lain sebagainya._

Di bagian tengah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diatas  terselip pesan yang sangat dalam maknanya yaitu _*"....sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya....*"_ Sabda Rasulullah ini mematahkan prinsip atau anggapan _"kalo ga ikut KPR kapan bisa punya rumahnya, kalo ga ngeleasing gimana bisa kebeli mobil/motor, kalo ga pinjem bank kapan bisa punya modal, kalo ga ikut asuransi mana bisa tenang kalo sakit, kalo ga digadaikan barangnya gimana bisa dapat uang cepet...dan lain sebagainya"_

Kewenangan _"memilih"_ jalan mencari rejeki yang baik (halal) atau yang jelek (haram) ada dalam diri kita semua, cuma banyak yang mengambil pilihan instan yang jelek ( _haram_) karena _ndak sabar_ kalo harus menunggu lama apa yang diinginkan padahal kata Rasulullah juga _*"....walaupun terlambat datangnya..."*_

Tetapp semangaat untuk yang baru merintis atau sedang berproses dalam usahanya, untuk yang qodarullah sudah sukses semoga makin sukses & berkah usahanya. 

Ada tagline keren banget dari owner _"regarsport"_  wonogiri yaitu _*" temen itu sukses bareng,"*_ yang kalo sy artikan kurleb yang belum sukses jangan ragu/malu untuk _berguru_ ke yang sudah sukses, yang sudah sukses sy yakin semua sangat _welcome_ untuk sharing _langkah sukses_ dengan yang pingin sukses. Insyaa Allah hal ini bisa jadi wasilah terwujudnya *_#temen itu sukses bareng.._* [Sukses diAkhirat sukses diDunia, aamiin yaa Rabbal alamin]

*Semoga Allah Merahmati dan Melindungi kita semua.*

Read more...

Inspirasi Zulqi'dah 23



🍂... Di antara doa yang pasti diijabah oleh Allah Ta'ala adalah doanya orang-orang yang terzalimi, mereka yang teraniaya, mereka yang dirampas hak-haknya, lagi tersakiti lahir batinnya. 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas ra. disebutkan bahwa Nabi ﷺ mengutus Mu'adz bin Jabal ra. ke negeri Yaman lalu beliau bersabda:

اتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ.

"Berhati-hatilah kamu terhadap doa orang yang dizalimi karena antara doanya dan Allah tidak ada penghalang" ... (HR Al-Bukhari, No. 2268)

Ketika dia mendoakan orang yang menzaliminya, Allah Ta'ala pasti akan mendengarnya dan mengijabahnya. "Doa orang yang terzalimi mengalir dalam satu malam. Manusia mengabaikannya, tetapi Allah tidak!" demikian ujar Khalid bin Barmak.

Maka, Yazid bin Hakim pernah berkata, "Aku tidak pernah takut kepada seseorang. Namun, aku sangat takut kepada orang yang pernah aku zalimi. Sebab, aku tahu, tidak ada penolong bagi dirinya selain Allah. Dia akan mengatakan *hasbiyallâh* (cukuplah Allah bagiku), dan (ketika itulah) Allah berada di antara aku dan dirinya (Allah menjadi pembelanya)."

🍂... Itulah mengapa, agar efek kezaliman tidak sampai mendatangkan bencana, terlebih di akhirat, Nabi ﷺ pun menasihatkan:

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

"Siapa yang pernah menzalimi kehormatan saudaranya atau menzalimi hal lainnya, maka tuntaskanlah semuanya pada hari ini (saat masih hidup) sebelum (datang hari ketika) dinar dan dirham tidak lagi berguna. 

Sesungguhnya, jika dia memiliki amal saleh, niscaya amal salehnya itu akan diambil sesuai kadar kezaliman yang dilakukannya. Jika dia tidak memiliki kebaikan, keburukan orang yang dizalimi akan ditimpakan kepadanya, sehingga dia pun dilemparkan ke neraka" … (HR Al-Bukhari, No. 2449)

✔️... Al-Imam Adz-Dzahabi, Al-Kabâ'ir (Dosa-Dosa Besar).

Read more...

MEMBENTUK MINDSET YANG BENAR TENTANG COVID-19



_Oleh: KH Hafidz Abdurrahman_


Mendengar paparan Ahmad Rusydan, Ph.D, pakar mikrobiologi, juga dr Amin, praktisi kesehatan yang menangani pasien Covid-19 ini banyak ilmu yang kita dapatkan, sekaligus membentuk mindset yang benar. Masalah Covid-19 yang selama banyak disalahpahami, sehingga melahirkan sikap yang salah, jelas telah menyebabkan kompleksitas yang luar biasa. Ditambah dengan kebijakan yang tidak sistemik, menyeluruh dan terukur dari awal, menyebabkan ledakan kasus ini seperti puncak gunung es.  

Covid-19 adalah virus. Virus ini, sebagaimana virus yang lain, adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan memiliki khasiat tertentu. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui dua lubang, hidung dan mulut, kemudian masuk dan bersarang di paru. Serangan virus ini bisa menyebabkan pengentalan bahkan darah beku, yang mengakibatkan penderita kekurangan oksigen. Meski masing-masing penderita kondisi daya tahan tubuhnya bisa berbeda-beda. Karena itu, ada yang bisa sembuh, dan tidak jarang yang berakhir dengan kematian. 

Bagaimana kita mendudukkan masalah ini? *_Pertama,_* dalam konteks qadha’ dan qadar, kita harus meyakini, bahwa qadha’ dan qadar, baik dan buruknya, dua-duanya berasal dari Allah. Qadha’ adalah perbuatan yang menimpa kita, yang tidak bisa kita elakkan. Sedangkan qadar adalah khasiat yang diciptakan oleh Allah pada benda, termasuk mikroba. Covid-19 dengan khasiatnya adalah bagian dari qadar yang Allah ciptakan. Kita juga tahu, bagaimana dia masuk ke dalam tubuh kita? Melalui dua lubang hidung dan mulut. Karena itu, untuk menangkal atau menghindari masuknya virus ini di dalam tubuh kita, cara pertama adalah disiplin memakai masker, tidak banyak bicara, dan sedikit interaksi dengan orang asing. Ketika bicara tidak membuka masker. 

*_Kedua,_* termasuk disiplin mencuci tangan, agar kuman yang menempel di tangan, ketika digunakan untuk mengusap mata, hidung atau mulut tidak menjadi alat penghantar masuknya virus. Begitu juga dengan pakaian dan badan, setelah terpapar bakteri dari luar segera mandi dan dibersihkan. 

*_Ketiga,_* sebelum terkena virus, dilakukan penguatan fisik, dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi ini untuk memberikan proteksi dari dalam, agar virus yang menyerang bisa ditangkal oleh daya tahan tubuh yang telah divaksin. Selain vaksinasi, juga bisa dilakukan penguatan fisik, dengan mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin. Menghindari gula, atau konsumsi karbohidrat yang berlebihan, supaya daya tahan tubuh kita kuat. 

*_Keempat,_* berolahraga secara rutin, demi menjaga kesehatan tubuh. 

*_Kelima,_* selain ikhtiar secara fisik, juga harus dilakukan ikhtiar secara non-fisik, baik secara psikis maupun spiritual. Dalam situasi yang serba amburadul, bahkan nyaris tidak ada yang bisa diharapkan, mindset yang benar ini penting. Ketika tidak bisa berharap kepada sistem yang ada, maka kita harus berikhtiar secara personal, agar tetap sehat dan kuat. Karena, ini dibutuhkan untuk dakwah dan mengemban risalah. Karena itu, niatkan menjaga kesehatan dan tetap hidup sehat sebagai bagian dari misi mengemban dakwah. Karena dakwah ini harus diemban oleh orang-orang yang sehat. 

Ingat, betapapun hebat ilmu dan kemampuan seseorang, jika sakit, maka semuanya tidak ada artinya. Karena tidak bisa mengemban amanah. Tidak bisa menyampaikan ilmunya. Tidak bisa berdakwah. Jadi, hidup sehat itu penting. Menjaga kesehatan itu juga penting. 

Dengan akal dan cara berpikir yang benar, kita bisa berikhtiar maksimal agar tetap bisa hidup sehat, dan menjaga kesehatan. Dengan akal dan cara berpikir yang benar, ketika kita sakit, maka ingat, ada tugas dakwah yang menanti, maka kita harus bangkit, dan sehat. Berobat dan berikhtiar agar sembuh dari sakit. Niatkan, semuanya untuk menunaikan risalah, mengemban dakwah. 

Karena itu, selain ikhtiar fisik, terus menerus kita harus menguatkan hubungan dan perlindungan dari Allah. Dengan melanggengkan dzikir, selesai shalat Rawatib, dzikir pagi dan petang, dan dalam kondisi-kondisi lapang dan susah. Menjaga qiyamul lail, shalat Dhuha, membaca al-Qur’an, dan terus-menerus mengokohkan iman adalah modal utama kita. Terutama iman kepada qadha’ dan qadar, tawakal, rizki, dan ajal. Selalu husnudhan kepada Allah.  

Inilah mindset dan sikap yang benar dalam menghadapi pandemi ini.

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP