Click here for Myspace Layouts
Powered by Blogger.

Tuesday, December 14, 2010

MENGAPA TERJADI PERPECAHAN DALAM ISLAM?


SERUAN UNTUK KAUM MUSLIMIN DI INDONESIA :


MOHON KIBARKAN PANJI-PANJI ISLAM
BAKAR SEMUA BENDERA-BENDERA PARTAI

SUDAH SAATNYA SEKARANG KITA KIBARKAN BENDERA
“LAILAHAILALLAH – MUHAMMADANRASULULLAH”


DIDEPAN HALAMAN RUMAH KITA SEBAGAI PERLAWAN UMAT TERHADAP SISTEM KUFUR DEMOKRASI
MARILAH KITA BERSATU DIBAWAH PANJI-PANJI ISLAM

ALLAHU AKBAR..!! ALLAHU AKBAR..!! ALLAHU AKBAR..!!
MOHON SEBARKAN INFORMASI INI KEPADA SAUDARA-SAUDARA KITA YANG BELUM TAHU SEBARKAN JUGA DI BLOG ANTUM-ANTUM SEKALIAN

SERUAN UNTUK KAUM MUSLIMIN DI INDONESIA :


MOHON KIBARKAN PANJI-PANJI ISLAM
BAKAR SEMUA BENDERA-BENDERA PARTAI

SUDAH SAATNYA SEKARANG KITA KIBARKAN BENDERA
“LAILAHAILALLAH – MUHAMMADANRASULULLAH”


DIDEPAN HALAMAN RUMAH KITA SEBAGAI PERLAWAN UMAT TERHADAP SISTEM KUFUR DEMOKRASI
MARILAH KITA BERSATU DIBAWAH PANJI-PANJI ISLAM
ALLAHU AKBAR..!! ALLAHU AKBAR..!! ALLAHU AKBAR..!!

MOHON SEBARKAN INFORMASI INI KEPADA SAUDARA-SAUDARA KITA YANG BELUM TAHU SEBARKAN JUGA DI BLOG ANTUM-ANTUM SEKALIAN


Kita mungkin sudah biasa melihat perpecahan umat Islam dalam mensingkapi sebuah perbedaan. Namun kita tidak tahu, tips dan trik bagaimana umat Islam dapat berpecah belah dalam menyingkapi sebuah perbedaan. Artikel ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga dan memberikan keberhati-hatian dalam menyingkapi sebuah perbedaan yang menyebabkan perpecahan. Baik, apa saja yang membuat umat Islam dapat berpecah belah ketika menghadapi sebuah masalah:


1. Perbedaan Pendapat : Ini sering menjadi tolak ukur kebenaran dari masing-masing kelompok umat Islam. Menganggap diri yang paling benar dalam perjuangan, sehingga menafikkan kelompok umat Islam yang lain. Dan akhirnya cenderung kepada kebanggaan hanya kepada kelompoknya sendiri.

2. Pengkultusan Ulama : Inilah yang menjadi problem bagi kita semua, karena satu ulama dengan ulama yang lain kadang berbeda pendapat dalam mensingkapi sebuah masalah. Maka akhirnya jamaah satu dengan jamaah yang lain merasa paling benar dengan apa yang diutarakan oleh Ulamanya sendiri-sendiri. Sehingga ada kesan bahwa “hanya ulama sayalah yang paling benar, yang lainnya salah!”

3. Saling klaim paling berjasa : Saling klaim paling berjasa dalam perjuangan ini sering terjadi, merasa kelompoknya paling terdepan dalam berjuang, merasa paling tepat dalam arah perjuangannya, sehingga menafikkan kelompok umat Islam yang lainnya.

4. Menyudutkan : Sering terjadinya sebuah kelompok Islam menyudutkan arah perjuangan kelompok Islam yang lainnya, jika terkesan tidak sesuai dengan perjuangan kelompok Islam yang lainnya. Kesannya, apa yang dilakukan kelompok Islam yang lainnya merupakan cara-cara yang salah dalam berjuang, sehingga yang sering terjadi bukan bekerjasama tetapi malah saling menyudutkan arah perjuangan kelompok Islam satu dengan yang lainnya.

5. Menjustifikasi/menghukumi : Beberapa kelompok Islam sering menjustifikasi tentang kesalahan arah perjuangan kelompok Islam yang lainnya. Sehingga terkesan sekali bahwa apa yang dilakukan oleh kelompok Islam yang lain merupakan sebuah perilaku kesalahan yang terus menerus dilakukan. Ada kesan bahwa setiap orang yang mengikuti kelompok Islam yang lain, maka itu sebuah kesalahan yang besar.

6. Menfitnah : Ini sering terjadi, jelas fitnah itu sangat dibenci oleh Allah. Namun beberapa kelompok Islam sering menjadikan ungkapan berbau fitnah ini tanpa tabayyun terlebih dahulu. Mereka lebih mudah memandang dari sudut pandang kacamata kelompoknya sendiri daripada melihat sudut pandang kelompok Islam yang lain.

7. Menggunjing : beberapa kelompok Islam lebih senang “membicarakan” dengan mencari-cari kelemahan dan kesalahan-kesalahan gerakan Islam yang lainnya dalam kajian mereka sendiri. Tidak ada tabayyun untuk mengklarifikasi apa yang telah dilakukan kelompok Islam yang lain. Intinya, jika tidak sesuai dengan arah perjuangan kelompoknya sendiri maka semua itu salah.
Semua itu dapat dapat diminimalisir ketika kita mempunyai kedewasaan dalam berfikir. Pola keberagaman berfikir sebenarnya sudah dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah. Namun semua itu tidak menjadikan para sahabat Rasulullah berpecah belah, tetapi menambah khazanah pola keberagaman pemikiran. Kita ingat bagaimana Abu bakar dan Umar saat berbeda, bagaimana Umar Dan Khalid saat berbeda, bagaimana Utsman dan Ali saat berbeda, bagaimana Imam Syafi’I dan Imam Ahmad ketika berbeda, dan bagaimana Imam Malik, Imam Syuyuthi, Imam Shouqani dalam mensingkapi perbedaan pendapat. Semua itu sudah diajarkan.

Semua itu tergantung kepada pemikiran kita masing-masing. Dan semua itu terletak kepada pendewasaan kita dalam berfikir bagaimana menjadikan keberagaman pola berfikir itu dapat membuat kita bersatu. Persatuan kelompok Islam memang akan sulit dilakukan, tetapi mempersatukan kelompok Islam dengan atas nama Islam bukan sebuah hal yang mustahil! Persatuan itu mana kala ada perbedaan, dengan adanya perbedaan itulah akhirnya kita disatukan. Entah terserah mereka memakai cara apa dalam memperkenalkan Islam ini, yang terpenting semua kelompok umat Islam saling bahu-membahu menegakkan Diennul Islam ini sebagai agama yang haq, yang dapat menjadi pencerahan dari segala prilaku.

Maka sudah tidak jamannya lagi, kita membedakan sebuah perbedaan umat Islam. Tetapi kita menyamakan antara sesuatu yang dirasa memang sama dengan aturan syari’at. Kenapa kita harus membeda-bedakan umat Islam, jikalau dalam Al Quran jelas, dikatakan “Innamal mu’minuuna Ikhwah”. Jadi kenapa kita harus berbecah-belah menyingkapi hal ini. Biarlah Allah menghukumi kebenaran mana yang Dia inginkan pada masing-masing kelompok Islam. Jangan jadikan hak Allah dalam menentukan kebenaran yang diasumsikan sebagai kebenaran-kebenaran individu kelompoknya sendiri.

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP